Monday, August 1, 2011

kepura-puraan

"Katakanlah (Muhammad),"Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?" (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya."

(Al-Kahf: 103-104)

manusia...
kita menyangka kita gembira...
gembira dengan kehidupan kita...
kehidupan yang boleh kita toleransi antara akhirat dengan dunia.
sedangkan hakikatnya...
kita sedang bertoleransi dengan Allah...
meletakkan dunia di hadapan...
dan meletakkan akhirat kemudian...
berapakah nilai akhirat berbanding dunia?
50:50?
betul ke kita mampu menyeimbangkan dunia dan akhirat?
mampu ke?
manusia mula mencari alasan...
alasan apa?
alasan untuk menampakkan SEOLAH-OLAH kita dapat seimbang kedua-duanya...
seperti kita lupa akan kata-kata Allah,

‎"Sesungguhnya org2 yg ingkar kpd Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kpd) Allah dan rasul-rasul-Nya, dgn mengatakan, "Kami beriman kpd sebagian dan kami mengingkari sebagian (yg lain)," serta bermaksud mengambil jln tengah (iman atau kafir), merekalah org2 kafir yg sebenarnya. Dan Kami sediakan utk org2 kafir itu azab yg menghinakan." (4:150-151)

manusia...
kita menyangka kebaikan yang kita lakukan sudah cukup...
cukup untuk menyelamatkan diri kita daripada memasuki neraka...
merasakan seolah-olah kebaikan kita...
cukup untuk melepaskan kita ke syurga.
apakah kita menyangka kita lebih hebat daripada Allah...
sehingga kita yang menentukan diri kita akan diletakkan di mana di sana kelak.
siapakah yang bertuankan siapa?

sedih...
sedih mengenangkan kita...
yang makin jauh,
jauh daripada Allah,
jauh daripada Islam,
jauh daripada diri kita yg sebenarnya.
sedangkan kita sedar setiap perkara yang kita lakukan...
kita cuba menutup jahiliyyah yang kita lakukan,
dengan hidup dalam kepura-puraan,
menunjukkan diri kita gembira dengan dunia,
tetapi jiwa kita meronta-ronta,
kerana kita cuba tutupi semua jahiliyyah yg kita lakukan,
tutup daripada manusia lain,
tutup daripada makhluk lain,
TETAPI...
kita lupa...
sehebat mana kita berlakon,
sehebat mana kita berlari,
sehebat mana kita berpura-pura,
kita TIDAK MUNGKIN dapat menutup jahiliyyah kita daripada Allah...
kita TIDAK MUNGKIN mampu berpura-pura depan Allah...
mungkin sekarang kita mampu berpura-pura,
TAPI...
di akhirat kelak?

teruskanlah berpura-pura...
jika neraka yang kita impikan...
teruskanlah usaha kita dalam menyediakan jalan ke sana.

namun,
jika bukan itu yang ingin kamu impikan...
marilah kita kembali...
kembali kepada-Nya...
semoga RAMADHAN kali ini lebih bermakna buat kita,
Ramadhan yang menjadi titik mula kita kembali kepada-Nya,
dan marilah kita mula sediakan jalan ke syurga...
InsyaAllah...
moga Allah pandu hati kita dalam mencari cinta-Nya...
hanya kepada-Nya...
tempat kita kembali.